Sabtu, 3 Oktober 2009

AMARAHKU!

nada ini menjelikkan aku
dalam menyusun madah indah
atas segala amarahku

dalam kesabaran
ada batasan
dalam kemarahan
ada kawalan

nampaknya amarahku sudah meletus
buat kesekalian kalinya
setelah lama tidak muncul

aku akan menunggumu
untuk sama menunjukkan keberanianku
dan aku tetap di sini setia
menantimu dengan amarahku

tak akan ada erti patah balik
kalau sudah ku mulakan langkahnya
dan kalau kau lari dariku
aku akan tetap mencarimu
hingga amarahku
menumpu padamu

bicara hati

hatiku bicara tiada gembira
entah bila luka ini kan menghilang pergi
setiap helaan nafas ini penuh pembohongan
yang tak pernah terbongkar kebenarannya
aku tak sanggup hidup begini
ku hulur maaf tapi tiada yang sudi
ku hulur cinta tapi hati ku diluka kembali
aku sujud padamu tuhan
allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
maha pengampun dan maha mengetahui
beri aku kesempatan untuk meniup nafas lega
untuk selamanya
aku pasrah

terserah pada kamu

pernah ketika
ada orang berbicara yang aku ini
insan sombong
bila aku tak mengendahkan kata kata yang menghinaku
bila aku tak mempedulikan orang yang memandang rendah padaku
bila aku cuba berdiri dengan usahaku sendiri…
pernah satu ketika
orang lain menuduhku
aku insan kejam
bila aku cuba membela diriku sendiri
bila aku mula menentang orang lain
bila aku sudah pandai melawan kata kata hinaan padaku
pernah satu ketika..
aku dikatakan
insan hipokrit
bila aku tak membicarakan sejarah hidupku
bila aku cuba jadi tabah tika detik pahitku
pernah ketika
aku di pandang
sebagai insan lemah
bila kisah pahitku sudah jadi sebutan
bila aku mula menitiskan air mata..
tapi terserahlah pada kamu
untuk bicara aku sebagai manusia apa
sebab aku tidak kisah apa yang kamu ungkapkan
ya, aku memang sombong
aku memang kejam
aku memang hipokrit
aku memang lemah
tapi yang ku tahu
tiada siapa yang sempurna
kerna aku cumalah ciptaan kerdil yang maha esa
terpulanglah pada kamu untuk menilai diriku
aku tak akan ambil pusing
kerna hanya aku yang mengerti siapa diriku
kerna hanya aku yang bisa memahami kemahuanku
kerna aku adalah aku
dan tiada siapa dapat mengubah diriku

terima kasih utk segalanya

ku singkap kembali
sejarah persahabatan
titik titik permulaan
saat kita mula berkenalan
hingga saat ini
saat kerumitan
telah banyak yg kau korbankan
dalam jalinan ini
hingga tak terbalas
dalam tembusan masa ini
tapi
ku kesali saat
saat kita tiba - tiba tak mengenali isi hati
saat kita mula rahsiakan rasa hati
saat kita memencilkan diri
saat kita lari dari ilusi
saat kita mula membenci
tapi
mungkin ini cuma satu
ujian dalam persahabatan
ujian dalam kehidupan
maafkan aku kalau mengguris hatimu
kerna aku sendiri tak pasti
perasaan hati sanubari ku ini
maafkan aku jika mengasari jiwamu
kerna aku cuba lari dari bayanganku ini
terima kasih kerna memahami
dan pada semua pengorbanan yang diberi
terma kasih untuk segalanya

cinta-nya

dalam menjalani hidup
kita sentiasa mencari cinta
cinta yang bisa buat kita dicinta
cinta yang yang bisa tersenyum pada diri
tapi..
sesaat kita jumpa cinta
kita sanggup bohongi diri sendiri
sesat dalam pengorbanan cinta
yang bawa kita ke alam luka
saat itu bagai hilang nyawa..
hingga ada yang sanggup hancurkan pengharapan mereka….
mengapa perlu ditangisi begitu
bila kita kehilangan cinta insani
sedangkan kita sanggup lupa
pada diri-Nya yang mencipta cinta
cinta-Nya takkan pernah luput pada kita
cinta yang sempurna
yang tak dapat kita lukiskan dengan kata
yang tak dapat kita luahkan pada bicara
kerna cinta-Nya tiada tandingnya…
kalau dulu kita sanggup menangisi cinta insani
marilah kita tumpahkan air mata kita
di sejadah suci tempat mengakui dosa
dan kita akan temui cinta-Nya….